Tahukah Anda? ternyata silaturahim atau mengunjungi kerabat keluarga dapat melapangkan rezeki dan memperpanjang umur. Nabi ﷺ pernah bersabda,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa yg ingin dilapangkan rezeki, dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahim” (HR. Muslim no. 2557)
Syaikh shalih fauzan menjelaskan bahwasanya hadits ini menunjukkan dilapangkannya rizki, yaitu diperbanyak dan diluaskan rizkinya dengan sebab menyambung tali silaturahim.
Maka barang siapa yg menyambung silaturahim, Allah akan meluaskan baginya rizki dan memberikan keberkahan baginya.
Yg dimaksud dengan silaturahim ialah sanak keluarga atau famili. Mereka yg masih memiliki hubungan kerabat dari jalur ibu semisal paman, bibi, kakek, nenek, ataupun yg dari jalur bapak, serta anak2 paman, ataupun bibi. Merekalah yg berhak untum disambung tali silaturahim.
Apabila kita menunaikan hak silaturahim ini, maka hal tsb akan menjadi sebab bagi kita mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat.
Adapun yg memutus silaturahim merupakan termasuk dari dosa besar yg pelakunya mendapatkan laknat dari Allah ta’ala.
فَهَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ تَوَلَّيْتُمْ اَنْ تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ وَتُقَطِّعُوْٓا اَرْحَامَكُمْ اُولٰۤئِكَ الَّذِيْنَ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ فَاَصَمَّهُمْ وَاَعْمٰٓى اَبْصَارَهُمْ
“Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknat Allah, lalu dibuat tuli (pendengarannya) dan dibutakan penglihatannya.” (Muhammad: 22-23)
Referensi:
Ithaaful Kiraam bisyarhi Kitaabul Jaami’, cet. Dar al-Majid, hal. 64