Pernahkah Anda melihat seorang bertukar tempat atau berpindah tempat untuk shalat sunnah tatkala selesai melaksanakan shalat?
لَا تُوصَلَ صَلَاةٌ بِصَلَاةٍ حَتَّى نَتَكَلَّمَ أَوْ نَخْرُجَ
“Janganlah menyambung sholat (lansung melaksanakan sholat) dengan sholat lainnya hingga berbicara atau keluar (dari masjid) (HR. Muslim no. 883)
Berdasarkan hadits ini, sebagian orang berpindah tempat dengan teman di sebelahnya tatkala hendak melakuka sholat sunnah setelah sebelumnya sholat wajib berjamaah.
Syaikh Abdul Aziz Ar-Rajhi حفظه الله menjelaskan
يعني: نسبح أو نكبر أو نهلل أو نخرج ثم نصلي ركعتين
Maksud hadits ini ialah, kita bertasbih (mengucapkan Subhanallaahu), atau bertakbir (mengucapkan Allahu Akbar), atau bertahlil (mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah) atau pergi keluar kemudian sholat dua rakaat.
أما من يفعله بعض الناس بعد أن يسلم الإمام مباشرة من قيامه بصلاة ركعتين دون أن يتكلم أو يخرج فهذا منهي عنه
Adapun sebagian orang setelah imam mengucapkan salam lansung bersegera mendirikan sholat (sunnah) dua raka’at tanpa berbicara atau pergi keluar (sebelumnya). Maka hal inilah yang dilarang.
فإذا فصل المصلي بكلام، كأن يقوا: أستغر الله، أستغفر الله، أستغر الله، أو يهلل، أو يخرج فلا بأس
Apabila seorang menyambung sholat didahului dengan mengucapkan dengan: astaghfirullaah, astaghfirullaah, astaghfirullaah, atau bertahlil, atau keluar (dari masjid) maka tidak mengapa.
Berdasarkan penjelasan ini, maka apabila seorang telah selesai sholat kemudian berdzikir maka tidak mengapa untuk lansung melaksakan sholat dan tidak perlu berpindah tempat dengan teman di sebelahnya.
Referensi:
Taufiqur Rabbil Mun’im bisyarhi Shahih al-Imam Muslim, Markaz Ar-Rajhi, Juz 2 hal. 629