Syaikh Abdurrazaq حفظه الله menyebutkan bahwasanya hati yang lapang atau lapangnya dada merupakan faktor pendukung utama bagi seorang hamba untuk memperoleh kebaikan.
Oleh karena itu, tatkala Allah ta’ala mengutus Nabi-Nya Musa ‘alaihi salam pergi kepada Fir’aun untuk mendakwahinya dan memperingatinya akibat dari perbuatannya, maka Musa ‘alaihi salam berdo’a kepada Allah ta’ala
رَبِّ ٱشْرَحْ لِى صَدْرِى وَيَسِّرْ لِىٓ أَمْرِى
“Wahai Rabb-ku, lapangkan-lah untukku dadaku dan mudahkanlah untukku urusanku” (Thaha: 25-26)
Dan Allah ta’ala berfirman tentang Rasulullaah ﷺ
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
“Bukankah kami telah melapangkan untukmu dadamu?” (Al-insyirah: 1)
Maka hati yang lapang atau lapangnya dada termasuk salah satu sebab yg besar mendapatkan hidayah, dan sempitnya dada termasuk sebab kesesatan
Referensi
‘Asyaratu Asbab Li-insyirahil Shadri, hal. 7