Syaikh Shalih Fauzan حفظه الله menjelaskan bahwasanya tidak diperbolehkannya berdusta atau berkata dusta. Sebab, berkata dusta termasuk dari salah satu dosa yg besar. Allah ta’ala berfirman,
فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ
“Maka laknat Allah ditimpakan pada orang-orang yg berkata dusta” (Ali Imran: 61)
Oleh karena itu, tidak dibolehkan bagi manusia berkata dusta dan mengatakan yg berbeda dari hal yg sebenarnya. Wajib bagi setiap muslim untuk berkata jujur. Allah ta’ala berfirman
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ
“Hai orang-orang yg beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yg jujur” (at-taubah: 119)
Seorang mukmin itu jujur terhadap apa yg dia katakan, apa yg dia janjikan, apa yg dia sumpahkan dan apa yg dia ucapkan kepada orang lain. Maka tidak diperbolehkan pula memberikan kabar bohong kepada manusia dengan tujuan agar mereka tertawa.
___________
Hal ini merupakan peringatan bagi setiap muslim agar senantiasa berkata jujur dan menghindari berkata dusta meskipun hanya bercanda orang lain tertawa.
Terlebih tatkala mengajarkan atau mendidik anak, tidak jarang seorang menyisipkan perkataan dusta di dalamnya. Sebab berkata dusta merupakan salah satu dari dosa-dosa besar
Referensi:
Ithaaful Kiraam bisyarhi kitaabul jaami, Dar al-majid, hal. 211
