Wednesday, August 10, 2022
  • Tentang Kami
  • Donasi
Albaitu
ADVERTISEMENT
  • Belajar Islam
    • Aqidah
    • Doa dan Dzikir
    • Ibadah
  • Muamalah
  • Video
  • Nasihat
  • Tanya Jawab
No Result
View All Result
Albaitu
  • Belajar Islam
    • Aqidah
    • Doa dan Dzikir
    • Ibadah
  • Muamalah
  • Video
  • Nasihat
  • Tanya Jawab
No Result
View All Result
Albaitu
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Duduk Bersandar Yang Dimurkai

Abu Abdillah by Abu Abdillah
August 12, 2017
in Uncategorized
0
0
SHARES
248
Dilihat
Share on FacebookShare on Twitter

DUDUK BERSANDAR YANG DIMURKAI

Sifat seorang muslim adalah selalu taat dan patuh terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya. Ketika Allah melarang sesuatu, maka ia patuh. Begitu pula ketika Rasul-Nya melarang sesuatu dengan mensifati sebagai sesuatu yang dimurkai, maka seorang muslim pun mendengar dan menjauhi tindakan semacam itu. Di antara bentuk duduk yang terlarang adalah duduk dengan meletakkan tangan kiri di belakang dan dijadikan sandaran atau tumpuan.

عَنْ أَبِيهِ الشَّرِيدِ بْنِ سُوَيْدٍ قَالَ مَرَّ بِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَنَا جَالِسٌ هَكَذَا وَقَدْ وَضَعْتُ يَدِىَ الْيُسْرَى خَلْفَ ظَهْرِى وَاتَّكَأْتُ عَلَى أَلْيَةِ يَدِى فَقَالَ « أَتَقْعُدُ قِعْدَةَ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ ».

Syirrid bin Suwaid radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah pernah melintas di hadapanku sedang aku duduk seperti ini, yaitu bersandar pada tangan kiriku yang aku letakkan di belakang. Lalu baginda Nabi bersabda, “Adakah engkau duduk sebagaimana duduknya orang-orang yang dimurkai?” (HR. Abu Daud no. 4848. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Yang dimaksud dengan al maghdhub ‘alaihim adalah orang Yahudi sebagaimana kata Ath Thibiy. Penulis ‘Aunul Ma’bud berkata bahwa yang dimaksud dimurkai di sini lebih umum, baik orang kafir, orang fajir (gemar maksiat), orang sombong, orang yang ujub dari cara duduk, jalan mereka dan semacamnya. (‘Aunul Ma’bud, 13: 135)

Dalam  Iqthido’ Shirotil Mustaqim, Ibnu Taimiyah berkata, “Hadits ini berisi larangan duduk seperti yang disebutkan karena duduk seperti ini dilaknat, termasuk duduk orang yang mendapatkan adzab. Hadits ini juga bermakna agar kita menjauhi jalan orang-orang semacam itu.”

Kata Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz, duduk seperti ini terlarang di dalam dan di luar shalat. Bentuknya adalah duduk dengan bersandar pada tangan kiri yang dekat dengan bokong. Demikian cara duduknya dan tekstual hadits dapat dipahami bahwa duduk seperti itu adalah duduk yang terlarang. (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 25: 161)

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin menjelaskan dalam Syarh Riyadhus Sholihin, “Duduk dengan bersandar pada tangan kiri disifatkan dengan duduk orang yang dimurkai Allah. Adapun meletakkan kedua tangan di belakang badan lalu bersandar pada keduanya, maka tidaklah masalah. Juga ketika tangan kanan yang jadi sandaran, maka tidak mengapa. Yang dikatakan duduk dimurkai sebagaimana disifati nabi adalah duduk dengan menjadikan tangan kiri di belakang badan dan tangan kiri tadi diletakkan di lantai dan jadi sandaran. Inilah duduk yang dimurkai sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sifatkan.”

Sebagian ulama menyatakan bahwa duduk semacam ini dikatakan makruh (tidak haram). Namun hal ini kurang tepat. Syaikh ‘Abdul Al ‘Abbad berkata, “Makruh dapat dimaknakan juga haram. Dan kadang makruh juga berarti makruh tanzih (tidak sampai haram). Akan tetapi dalam hadits disifati duduk semacam ini adalah duduk orang yang dimurkai, maka ini sudah jelas menunjukkan haramnya.” (Syarh Sunan Abi Daud, 28: 49)

Jika ada yang bertanya, logikanya mana, kok sampai duduk seperti ini dilarang? Maka jawabnya, sudah dijelaskan bahwa duduk semacam ini adalah duduk orang yang dimurkai Allah (maghdhub ‘alaihim). Jika sudah disebutkan demikian, maka sikap kita adalah sami’na wa atho’na (kami dengar dan taat). Tidak perlu cari hikmahnya dulu atau berkata ‘kenapa?’ ‘koq begitu?’, baru diamalkan. Seorang muslim pun tidak boleh sampai berkata, ah seperti itu saja kok masalah.

Ingatlah, Allah Ta’ala berfirman,

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” (QS. An Nur: 63).

Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan atas dasar hawa nafsunya yang ia utarakan. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى . إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” (QS. An Najm: 3-4)

Ibnu Katsir berkata, “Khawatirlah dan takutlah bagi siapa saja yang menyelisihi syari’at Rasul secara lahir dan batin karena niscaya ia akan tertimpa fitnah berupa kekufuran, kemunafikan atau perbuatan bid’ah.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 10: 281)

Sumber: rumaysho.com

Artikel Sebelumnya

Akibat Berbuat Riba

Artikel Selanjutnya

Pentingnya Mempelajari Tauhid Dan Aqidah

Related Posts

Kehendak Allah: Iradah Syariyyah dan Iradah Kauniyyah
Uncategorized

Kehendak Allah: Iradah Syariyyah dan Iradah Kauniyyah

by Abu Abdillah
May 18, 2019
prinsip dasar islam
Uncategorized

Prinsip Dasar Islam

by Abu Abdillah
November 3, 2018
tujuan diciptakannya makhluk
Uncategorized

Tujuan Diciptakannya Makhluk

by Abu Abdillah
October 2, 2017
keutamaan-sahur
Uncategorized

Ramadhan Series – Keutamaan Sahur

by Abu Abdillah
May 29, 2017
ramadhan series - waktu sahur
Uncategorized

Ramadhan Series – Waktu Sahur

by Abu Abdillah
May 27, 2017
Artikel Selanjutnya
Pentingnya Mempelajari Tauhid Dan Aqidah

Pentingnya Mempelajari Tauhid Dan Aqidah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Haramnya Makan dengan Menggunakan Tangan Kiri

November 16, 2016
Doa Setelah Selesai Makan

Doa Setelah Selesai Makan

December 15, 2019

Categories

  • Adab dan Akhlak
  • Aqidah dan Tauhid
  • Bantahan
  • Berita
  • Biografi
  • Doa dan Dzikir
  • Fiqih
  • Hadits
  • Ibadah
  • Keluarga
  • Kisah Nyata
  • Muamalah
  • Nasihat
  • Sejarah
  • Tafsir
  • Tanya Jawab
  • Tazkiyatun Nufus
  • Teknologi
  • Umum
  • Uncategorized
  • Video

Don't miss it

Pada Akhirnya Semua Akan Mati
Tazkiyatun Nufus

Pada Akhirnya Semua Akan Mati

July 24, 2022
Jangan Meremehkan Keselamatan Akhirat
Nasihat

Jangan Meremehkan Keselamatan Akhirat

July 17, 2022
Hukum Takbiran Berjama’ah
Doa dan Dzikir

Hukum Takbiran Berjama’ah

July 11, 2022
Sebab-sebab Meraih Lapangnya Hati #2: Hidayah dari Allah
Tazkiyatun Nufus

Sebab-sebab Meraih Lapangnya Hati #2: Hidayah dari Allah

May 25, 2022
Sebab-sebab Meraih Lapangnya Hati #1: Mentauhidkan Allah
Tazkiyatun Nufus

Sebab-sebab Meraih Lapangnya Hati #1: Mentauhidkan Allah

May 22, 2022
Berlindung dari Hilangnya Nikmat
Doa dan Dzikir

Berlindung dari Hilangnya Nikmat

May 16, 2022

Kategori

  • Adab dan Akhlak
  • Aqidah dan Tauhid
  • Bantahan
  • Berita
  • Biografi
  • Doa dan Dzikir
  • Fiqih
  • Hadits
  • Ibadah
  • Keluarga
  • Kisah Nyata
  • Muamalah
  • Nasihat
  • Sejarah
  • Tafsir
  • Tanya Jawab
  • Tazkiyatun Nufus
  • Teknologi
  • Umum
  • Uncategorized
  • Video

Artikel Terbaru

Pada Akhirnya Semua Akan Mati

Pada Akhirnya Semua Akan Mati

July 24, 2022
Jangan Meremehkan Keselamatan Akhirat

Jangan Meremehkan Keselamatan Akhirat

July 17, 2022
Hukum Takbiran Berjama’ah

Hukum Takbiran Berjama’ah

July 11, 2022

© 2019 Albaitu - Belajar islam menjadi lebih mudah

No Result
View All Result
  • Belajar Islam
    • Aqidah
    • Doa dan Dzikir
    • Ibadah
  • Muamalah
  • Video

© 2019 Albaitu - Belajar islam menjadi lebih mudah