Kaidah dalam Memahami Tauhid (3)
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
“Maka apabila mereka naik kapal mereka mendo’a kepada Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)” (Al-Ankabut [29]: 65)
وَإِذَا مَسَّكُمُ الْضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَن تَدْعُونَ إِلاَّ إِيَّاهُ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ وَكَانَ الإِنْسَانُ كَفُورًا
“Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.” (Al-Israa’ [17]: 67)
وَإِذَا غَشِيَهُم مَّوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ فَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ
“Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus” (Luqman [31]: 32)
Dalil-dalil di atas menjelaskan bahwasanya kaum musyrikin terdahulu memurnikan ibadah kepada Allah Ta’ala tatkala mereka dalam keadaan kesulitan. Hal tersebut dilakukan mereka karena mereka mengetahui bahwa tidak ada yang mampu mengeluarkan mereka dari kesulitan tersebut kecuali Allah semata. Akan tetapi, mereka kembali berpaling dengan melakukan kesyirikan tatkala telah diselamatkan oleh Allah Ta’ala dari kesulitan tersebut.
Adapun kesyirikan pada zaman ini dilakukan pada setiap waktu, baik mereka dalam keadaan kesulitan maupun lapang. Sebagaimana yang dapat diketahui dan disaksikan, bahwa banyaknya orang-orang yang mendatangi serta mempercayai dukun-dukun, paranormal, orang-orang pintar, serta orang-orang sholeh yang diyakini dapat mengetahui hal-hal yang ghaib dan memberikan manfaat serta menolak mudharat kepada orang.
Itulah empat kaidah yang setiap muslim harus mengetahuinya agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan kesyirikan tanpa mereka mengetahuinya. Sebab, hanya dengan mentauhidkan Allah Ta’ala semata amalan seorang hamba dapat diterima dan dimasukkan ke dalam surga-Nya. Semoga Allah Ta’ala memasukkan dan mempertemukan kita di dalam Surga Firdaus-Nya kelak.
___________
Daftar Pustaka: Qowa’idul Arba’