Tanda Kebahagiaan Seorang Hamba (1)
Kebahagiaan merupakan keinginan setiap hamba-Nya. Akan tetapi, sebagian dari hamba-Nya mencari kebahagiaan dengan jalan-jalan mereka sendiri. Tanpa mereka sadari, mereka telah menempuh jalan-jalan yang tidak sesuai dengan petunjuk yang ada, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Oleh karena itu, wajib bagi kita kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dan di antara tanda-tanda kebahagian seorang hamba ialah:
- Bersyukur Apabila Diberikan Kenikmatan
Ketahuilah bahwasanya kenikmatan itu tidaklah hanya berupa harta. Akan tetapi, kenikmatan itu dapat berupa kesehatan, harta, keturunan, kedudukan, dan yang lainnya. Dari Ibnu Abbas radhiallaahu’anhuma bahwasanya Nabi shallallaahu’alaihi wa sallam pernah bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Dua nikmat yang banyak dilalaikan manusia (yaitu), kesehatan dan waktu luang.” (HR. At-Tirmidzi 2226)
Akan tetapi, mayoritas dari hamba-Nya menggunakan kenikmatan tersebut tidak untuk ketaatan kepada Allah Ta’ala. Sehingga kenikmatan tersebut akan menjadi sebab kesengsaraanya kelak.
وَأُحِيطَ بِثَمَرِهِ فَأَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عَلَى مَا أَنفَقَ فِيهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا وَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُشْرِكْ بِرَبِّي أَحَدًا
“Dan harta kekayaannya dibinasakan; lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata: “Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku”. (Al-Kahfi [18]: 42)
Adapun orang yang bersyukur, maka akan Allah Ta’ala tambahkan nikmat kepadanya. Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ
“Dan (ingatlah juga) ketika Robb kalian mengatakan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu..” (Ibrahim [14]: 7).
Bersambung..