Wednesday, August 10, 2022
  • Tentang Kami
  • Donasi
Albaitu
ADVERTISEMENT
  • Belajar Islam
    • Aqidah
    • Doa dan Dzikir
    • Ibadah
  • Muamalah
  • Video
  • Nasihat
  • Tanya Jawab
No Result
View All Result
Albaitu
  • Belajar Islam
    • Aqidah
    • Doa dan Dzikir
    • Ibadah
  • Muamalah
  • Video
  • Nasihat
  • Tanya Jawab
No Result
View All Result
Albaitu
No Result
View All Result
Home Ibadah

Amalan Sunnah di Hari Jum’at

Abu Abdillah by Abu Abdillah
December 22, 2016
in Ibadah
0
0
SHARES
432
Dilihat
Share on FacebookShare on Twitter

Amalan Sunnah di Hari Jum’at

Diantara amalan-amalan sunnah di hari jum’at yang dapat kita lakukan antara lain:

Pertama: Terlarang mengkhususkan malam Jum’at dengan shalat dan siang harinya dengan berpuasa

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَخْتَصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِى وَلاَ تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الأَيَّامِ إِلاَّ أَنْ يَكُونَ فِى صَوْمٍ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ

“Janganlah mengkhususkan malam Jum’at dengan shalat tertentu dan janganlah mengkhususkan hari Jum’at dengan berpuasa kecuali jika berpapasan dengan puasa yang mesti dikerjakan ketika itu.”[1]

An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits ini menunjukkan dalil yang tegas dari pendapat mayoritas ulama Syafi’iyah dan yang sependapat dengan mereka mengenai dimakruhkannya mengerjakan puasa secara bersendirian pada hari Jum’at. Hal ini dikecualikan jika puasa tersebut adalah puasa yang berpapasan dengan kebiasaannya (seperti berpapasan dengan puasa Daud, puasa Arofah atau puasa sunnah lainnya, pen), ia berpuasa pada hari sebelum atau sesudahnya, berpapasan dengan puasa nadzarnya seperti ia bernadzar meminta kesembuhan dari penyakitnya. Maka pengecualian puasa ini tidak mengapa jika bertepatan dengan hari Jum’at dengan alasan hadits ini.”[2]

Kedua: Ketika shalat Shubuh di hari Jum’at dianjurkan membaca Surat As Sajdah dan Surat Al Insan

Sebagaimana terdapat dalam hadits Abu Hurairah, beliau berkata,

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَقْرَأُ فِى الصُّبْحِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِ (الم تَنْزِيلُ) فِى الرَّكْعَةِ الأُولَى وَفِى الثَّانِيَةِ ( هَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا)

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca pada shalat Shubuh di hari Jum’at “Alam Tanzil …” (surat As Sajdah) pada raka’at pertama dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuro” (surat Al Insan) pada raka’at kedua.”[3]

Catatan: Maksud membaca surat As Sajdah adalah membaca suratnya bukan memaksudkan untuk mengkhususkan ketika itu dengan surat yang ada ayat sajdahnya sebagaimana hal ini disalahpahami oleh sebagian orang. Sehingga tidak perlu mencari surat-surat lain yang terdapat ayat sajdah dan dibaca ketika Shalat Shubuh pada hari Jum’at. Ini sungguh salah dalam memahami hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Cukup perkataan Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berikut sebagai nasehat,

اتَّبِعُوا، وَلا تَبْتَدِعُوا فَقَدْ كُفِيتُمْ، كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ

“Ikutilah (petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, pen), janganlah membuat bid’ah. Karena (sunnah) itu sudah cukup bagi kalian. Semua bid’ah adalah sesat.”[4]

Ketiga: Memperbanyak shalawat Nabi di hari Jum’at

Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً

“Perbanyaklah shalawat kepadaku  pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.”[5]

Keempat: Dianjurkan membaca Surat Al Kahfi

Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إن من قرأ سورة الكهف يوم الجمعة أضاء له من النور ما بين الجمعتين

“Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, maka ia akan disinari oleh cahaya di antara dua jum’at”[6]. Dalam lafazh lainnya dikatakan,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ.

“Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, maka ia akan mendapat cahaya antara dirinya dan rumah yang mulia (Mekkah).”[7]

Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من قرأ سورة الكهف كما أنزلت ، كانت له نورا يوم القيامة من مقامه إلى مكة ، ومن قرأ عشر آيات من آخرها ثم خرج الدجال لم يسلط عليه ، ومن توضأ ثم قال : سبحانك اللهم وبحمدك لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك كتب في رق ، ثم طبع بطابع فلم يكسر إلى يوم القيامة

“Barangsiapa membaca surat Al Kahfi sebagaimana diturunkan, maka ia akan mendapatkan cahaya dari tempat ia berdiri hingga Mekkah. Barangsiapa membaca 10 akhir ayatnya, kemudian keluar Dajjal, maka ia tidak akan dikuasai. Barangsiapa yang berwudhu, lalu ia ucapkan: Subhanakallahumma wa bi hamdika laa ilaha illa anta, astagh-firuka wa atuubu ilaik (Maha suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau, aku senantiasa memohon ampun dan bertaubat pada-Mu), maka akan dicatat baginya dikertas dan dicetak sehingga tidak akan luntur hingga hari kiamat.”[8]

Dari hadits-hadits di atas menunjukkan dianjurkannya membaca surat Al Kahfi, bisa dilakukan pada malam Jum’at atau siang hari di hari Jum’at.

Kelima: Memperbanyak do’a di hari Jum’at

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membicarakan mengenai hari Jum’at lalu ia bersabda,

فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

“Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.[9]

 

 

____________

 

[1] HR. Muslim no. 1144.

[2] Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, 8/19, Dar Ihya’ At Turots, cetakan kedua, 1392.

[3] HR. Muslim no. 880.

[4] Diriwayatkan oleh Ath Thobroniy dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 8770. Al Haytsamiy mengatakan dalam Majma’ Zawa’id bahwa para perowinya adalah perawi yang dipakai dalam kitab shohih.

[5] HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan ligoirihi –yaitu hasan dilihat dari jalur lainnya-. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1673.

[6] HR. Hakim. Beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.

[7] HR. Ad Darimi no. 3407. Syaikh Husain Salim Asad mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sampai Abu Sa’id dan mauquf padanya.

[8] HR. Al Hakim (1/564). Syaikh Musthofa Al ‘Adawi mengatakan bahwa hadits ini shahih karena banyak terdapat syawahid (dalil penguat).

[9] HR. Bukhari no. 935 dan Muslim no. 852, dari sahabat Abu Hurairah.
Sumber : rumaysho.com

Artikel Sebelumnya

Putra dan Putri Rasulullah

Artikel Selanjutnya

Hukum Memakai Cadar Bagi Wanita

Related Posts

Bagaimana Tata Cara Shalat Gerhana
Fiqih

Bagaimana Tata Cara Shalat Gerhana

by Abu Abdillah
December 26, 2019
Panduan Shalat Idul Fithri dan Idul Adha
Fiqih

Panduan Shalat Idul Fithri dan Idul Adha

by Abu Abdillah
June 5, 2019
Rukun dan Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Fiqih

Rukun dan Hal-hal yang Membatalkan Puasa

by Abu Abdillah
April 25, 2019
Mengangkat Tangan dalam Shalat
Fiqih

Mengangkat Tangan dalam Shalat

by Abu Hanifah
April 16, 2019
Berdiri Tegak Ketika Shalat
Fiqih

Berdiri Tegak Ketika Shalat

by Abu Hanifah
April 16, 2019
Artikel Selanjutnya
hukum-memakai-cadar-bagi-wanita-2

Hukum Memakai Cadar Bagi Wanita

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Hasbunallah wa Nikmal wakil

Hasbunallah wa Nikmal wakil

July 8, 2019
Bacaan Dzikir Pagi 1

Bacaan Dzikir Pagi 1

July 28, 2016

Categories

  • Adab dan Akhlak
  • Aqidah dan Tauhid
  • Bantahan
  • Berita
  • Biografi
  • Doa dan Dzikir
  • Fiqih
  • Hadits
  • Ibadah
  • Keluarga
  • Kisah Nyata
  • Muamalah
  • Nasihat
  • Sejarah
  • Tafsir
  • Tanya Jawab
  • Tazkiyatun Nufus
  • Teknologi
  • Umum
  • Uncategorized
  • Video

Don't miss it

Pada Akhirnya Semua Akan Mati
Tazkiyatun Nufus

Pada Akhirnya Semua Akan Mati

July 24, 2022
Jangan Meremehkan Keselamatan Akhirat
Nasihat

Jangan Meremehkan Keselamatan Akhirat

July 17, 2022
Hukum Takbiran Berjama’ah
Doa dan Dzikir

Hukum Takbiran Berjama’ah

July 11, 2022
Sebab-sebab Meraih Lapangnya Hati #2: Hidayah dari Allah
Tazkiyatun Nufus

Sebab-sebab Meraih Lapangnya Hati #2: Hidayah dari Allah

May 25, 2022
Sebab-sebab Meraih Lapangnya Hati #1: Mentauhidkan Allah
Tazkiyatun Nufus

Sebab-sebab Meraih Lapangnya Hati #1: Mentauhidkan Allah

May 22, 2022
Berlindung dari Hilangnya Nikmat
Doa dan Dzikir

Berlindung dari Hilangnya Nikmat

May 16, 2022

Kategori

  • Adab dan Akhlak
  • Aqidah dan Tauhid
  • Bantahan
  • Berita
  • Biografi
  • Doa dan Dzikir
  • Fiqih
  • Hadits
  • Ibadah
  • Keluarga
  • Kisah Nyata
  • Muamalah
  • Nasihat
  • Sejarah
  • Tafsir
  • Tanya Jawab
  • Tazkiyatun Nufus
  • Teknologi
  • Umum
  • Uncategorized
  • Video

Artikel Terbaru

Pada Akhirnya Semua Akan Mati

Pada Akhirnya Semua Akan Mati

July 24, 2022
Jangan Meremehkan Keselamatan Akhirat

Jangan Meremehkan Keselamatan Akhirat

July 17, 2022
Hukum Takbiran Berjama’ah

Hukum Takbiran Berjama’ah

July 11, 2022

© 2019 Albaitu - Belajar islam menjadi lebih mudah

No Result
View All Result
  • Belajar Islam
    • Aqidah
    • Doa dan Dzikir
    • Ibadah
  • Muamalah
  • Video

© 2019 Albaitu - Belajar islam menjadi lebih mudah