Apa itu Tauhid?
Tauhid merupakan pokok, asas dan fondasi yang dibangun di atasnya seluruh perkara agama. Dan tauhid jugalah yang pertama kali didakwahkan oleh Nabi shallallaahu’alaihi wa sallam. Apabila tauhid ini benar diwujudkan dengan benar, maka perkara agama yang lainnya pun akan kuat. Namun apabila tauhid ini tidak diwujudkan dengan benar dan tidak kuat, maka akan roboh segala sesuatu dari seluruh perkara agama.
Menurut bahasa, kata at-tauhid (التوحيد) diambil dari kata وحد , يوحد , توحيدا yang artinya menunggalkan atau mengesakan sesuatu. Di dalam sebuah hadist disebutkan bahwa saat mengutus Mu’adz bin Jabal radhiallahu’anhu ke Yaman, Nabi Shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda:
يَقُولُ لَمَّا بَعَثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ إِلَى نَحْوِ أَهْلِ الْيَمَنِ قَالَ لَهُ إِنَّكَ تَقْدَمُ عَلَى قَوْمٍ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا اللَّهَ تَعَالَى
Ibn Abbas Radhiallahu’anhu berkata, “Dikala Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus Mu’adz ke negeri Yaman, Nabi berpesan: “Wahai Mu’adz, engkau mendatangi kaum ahli kitab, maka jadikanlah materi dakwah pertama-tama yang engkau sampaikan adalah agar mereka mentauhidkan Allah ta’ala” (HR. Bukhari 6824/7372)
Secara istilah, at-tauhid adalah mengesakan Allah subhanahu wa ta’ala dengan segala apa-apa yang khusus bagi-Nya, baik berupa perbuatan-Nya, peribadatan kepada-Nya,, dan nama-nama serta sifat-sifat yang dimiliki-Nya.