مختصر صحيح تفسير ابن كثير
Surah Al-Falaq
Dari Uqbah bin Amir radhiallahu anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidakkah engkau melihat ayat-ayat yang diturunkan pada malam ini? Tidak diketahui ada ayat-ayat yang semisal ini sama sekali. “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Rabb Yang Menguasai al-falaq,” dan “Katakanlah, “Aku berlidung kepada Rabb (yang memelihara dan mengatur) manusia.“
Dan dari Uqbah bin Amir radhiallahu anhu dia berkata, “Suatu ketika saya pernah berjalan bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam sebuah rombongan dari rombongan-rombongan yang ada. Tiba-tiba beliau bersabda kepadaku, “Wahai Uqbah, tidakkah kamu naik ke tungganganku?” Saya menghormati Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sehingga saya tidak naik ke tunggangan beliau. Beliau kembali berkata, “Wahai Uqbah, tidakkah kamu naik ke tungganganku?” Maka akhirnya saya khawatir kalau-kalau penolakan saya ini merupakan maksiat. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kemudian turun dan saya yang menaiki tunggangan beliau untuk sesaat, kemudian beliau kembali menaiki tunggangannya. Kemudian beliau bersabda, “Wahai Uqbah, maukah kamu saya ajarkan dua surah di antara dua surah terbaik yang dibaca oleh manusia?” Saya menjawab, “Mau wahai Rasulullah.” Maka beliau membacakan kepadaku “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Rabb Yang Menguasai al-falaq,” dan “Katakanlah, “Aku berlidung kepada Rabb (yang memelihara dan mengatur) manusia.” Kemudian shalat ditegakkan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam maju mengimami kami dan membaca kedua surah ini. Setelah selesai, beliau melewatiku seraya bersabda, “Bagaimana pendapatmu wahai Uqbah, bacalah keduanya setiap kali kamu mau tidur dan setiap kali kamu bangun dari tidur.”
Dari Uqbah bin Amir dia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan saya untuk membaca surah-surah perlindungan di akhir setiap shalat. “
Dan dari Aisyah radhiallahu anha, bahwa jika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam merasakan sakit, beliau meruqyah diri beliau sendiri dengan membaca kedua surah perlindungan ini, lalu beliau meniupkannya. Tatkala penyakit beliau bertambah parah, saya yang meruqyah beliau dengan kedua surah perlindungan ini, lalu saya mengusapkan kedua tangan beliau padanya untuk mengharap berkahnya.
Bismillahirrahmanirrahim
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Rabb Yang Menguasai al-falaq, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila dia dengki.”
Sejumlah ulama mengatakan, “Al-falaq” adalah subuh, ini seperti firman Allah Ta’ala, “Dia menyingsingkan waktu subuh.” (Al-An’am: 96)
Firman Allah Ta’ala, “Dari kejahatan makhluk-Nya,” yakni: Dari kejelekan seluruh makhluk.
Firman Allah Ta’ala, “Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.” Ada yang menafsirkan, “Kejahatan malam jika telah gelap gulita,” dengan terbenamnya matahari. Az-Zuhri berkata, “Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,” yaitu matahari jika dia terbenam.
Aisyah radhiallahu anha berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah memegang tanganku, lalu beliau memperlihatkan kepadaku bulan ketika munculnya. Kemudian beliau bersabda, “Berlindunglah kamu kepada Allah dari kejelekan bulan ini jika dia terbit.”
Dalam sebuah riwayat, “Berlindunglah kepada Allah dari keburukan (bulan). Karena dialah al ghòsiq jika telah terbit.”
Firman Allah Ta’ala, “Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,” yakni: Para penyihir wanita jika mereka membaca mantra dan meniup pada buhul-buhul.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Jibril pernah mendatangi Nabi shallallahu alaihi wasallam lalu berkata, “Apakah kamu merasa sakit ya Muhammad?” Beliau menjawab, “Ya.” Maka Jibril berkata, “Bismillah, aku meruqyah kamu dari setiap penyakit yang mengganggumu, serta dari kejelekan semua orang yang hasad dan mata yang dengki. Semoga Allah menyembuhkanmu.” Mungkin saja kejadian ini terjadi ketoka beliau shallallahu alaihi wasallam merasakan sakit tatkala beliau disihir. Kemudian Allah Ta’ala memberikan kesehatan dan kesembuhan kepada beliau. Allah mengembalikan makar para penyihir yang hasad dari kalangan Yahudi kepada diri mereka sendiri, membinasakan mereka, dan mempermalukan mereka. Namun bersamaan dengan itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak pernah sekali pun menghardiknya, dan hnya Allah yang memberi kecukupan, kesembuhan, dan kesehatan.
Akhir tafsir surah Al-Falaq
Segala pujian dan anugrah hanya milik Allah
Taufik dan penjagaan hanya dari-Nya