Meyakini adanya surga dan neraka merupakan adalah salah satu prinsip aqidah ahlus sunnah wal jama’ah. Al-imam Abu Ja’far Ath-Thohawi rahimahullah berkata di dalam kitabnya Aqidah Thohawiyyah, “Surga dan neraka adalah dua makhluk yang telah diciptakan, tidak akan punah, dan tidak akan hancur”. Nabi shallallaahu’alaihi wa sallam juga telah mengabarkan kepada umatnya tentang masalah ini,
Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda:
أَبْرِدُوا بِالظُّهْرِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ
“Tundalah pelaksanaan shalat zhuhur hingga cuaca dingin, karena panas yang sangat terik adalah panas dari neraka Jahannam.” (HR. al-Bukhari no. 3259)
Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَوْ رَأَيْتُمْ مَا رَأَيْتُ لَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا وَلَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا. قَالُوا: مَا رَأَيْتَ، يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: رَأَيْتُ الْجَنَّةَ وَالنَّارَ
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, kalau kalian melihat apa yang aku lihat, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” Para sahabat berkata, “Apa yang engkau lihat, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Aku telah melihat surga dan neraka.” (HR. Muslim no. 426)
Oleh karena itu, barang siapa menganggap keduanya belum ada saat ini, berarti dia telah mendustakan al-Qur’an dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.