(9) Membaca:
اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ
ALLAAHUMMA ‘AALIMAL GHAIBI WASY SYAHAADAH, FAATHIRAS SAMAAWAATI WAL ARDHI, RABBA KULLI SYAI IN WA MALIIKAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLAA ANTA, A’UUDZU BIKA MIN SYARRI NAFSII, WA MIN SYARRISY SYAITHAAN WA SYIRKIHI
Ya Allah, yang Maha Mengetahui perkara yang tersembunyi dan yang nampak, Pencipta langit dan Bumi, Tuhan segala sesuatu, dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku berlindung kepadaMu dari keburukan diriku, dan keburukan syetan serta sekutunya (Dibaca 1x)
Dalilnya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ مُرْنِي بِشَيْءٍ أَقُولُهُ إِذَا أَصْبَحْتُ وَإِذَا أَمْسَيْتُ قَالَ قُلْ
اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ
قَالَ قُلْهُ إِذَا أَصْبَحْتَ وَإِذَا أَمْسَيْتَ وَإِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ
dari Abu Hurairah [radliallahu ‘anhu] ia berkata; Abu Bakr [radliallahu ‘anhu] berkata, wahai? Rasulullah, perintahkan aku untuk mengucapkan sesuatu apabila berada pada pagi dan sore hari. Beliau berkata: “Ucapkanlah; ALLAAHUMMA ‘AALIMAL GHAIBI WASY SYAHAADAH, FAATHIRAS SAMAAWAATI WAL ARDHI, RABBA KULLI SYAI IN WA MALIIKAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLAA ANTA, A’UUDZU BIKA MIN SYARRI NAFSII, WA MIN SYARRISY SYAITHAAN WA SYIRKIHI.” (Ya Allah, yang Maha Mengetahui perkara yang tersembunyi dan yang nampak, Pencipta langit dan Bumi, Tuhan segala sesuatu, dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku berlindung kepadaMu dari keburukan diriku, dan keburukan syetan serta sekutunya). Beliau mengatakan; ucapkanlah hal tersebut apabila engkau berada pada pagi dan sore hari serta apabila engkau hendak tidur (HR. Tirmidzi no. 3314 dalam Sunannya, kitab Do’a)
(10) Membaca:
رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
RADHIITU BILLAHI RABBAA, WA BIL ISLAAMI DIINAA, WA BIMUHAMMAD SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM NABIYYAA
Aku rela Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agama-ku dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai Nabi-ku (Dibaca 3x)
Dalilnya:
قَالَ أَبُو النَّضْرِ الْحَبَشِيُّ قَالَ مَرَّ بِهِ رَجُلٌ فِي مَسْجِدِ حِمْصَ فَقِيلَ هَذَا خَدَمَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ إِلَيْهِ فَقَالَ حَدِّثْنِي حَدِيثًا سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَتَدَاوَلْهُ بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ الرِّجَالُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ حِينَ يُمْسِي وَحِينَ يُصْبِحُ
رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
ثَلَاثَ مَرَّاتٍ إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ
“Telah berkata Abu An Nadlr Al Habasyi- ia berkata; [Seorang laki-laki] melewatinya di Masjid Himsh, kemudian dikatakanlah bahwa, “Ini adalah orang yang pernah menjadi Khadim (pelayan) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.” Maka ia pun beranjak mendatangi laki-laki tersebut dan berkata, “Ceritakanlah kepadaku suatu hadits yang telah Anda dengar langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan tidak seorang pun memperantarai antara kamu dan beliau.” Laki-laki itu pun berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang hamba memasuki waktu sore dan pagi hari, kemudian ia membaca, ‘RADHIITU BILLAHI RABBAA, WA BIL ISLAAMI DIINAA, WA BIMUHAMMAD SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM NABIYYAA (Aku rela Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agama-ku dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai Nabi-ku).’ sebanyak tiga kali, kecuali telah menjadi keharusan bagi Allah untuk meridlainya.” (HR. Ahmad no. 18201 dalam Musnadnya)
(11) Membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.
Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya sebanyak hitungan makhluk-Nya, menurut keridlaan-Nya, menurut arasy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya (Dibaca 3x)
Dalilnya:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ جُوَيْرِيَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا بُكْرَةً حِينَ صَلَّى الصُّبْحَ وَهِيَ فِي مَسْجِدِهَا ثُمَّ رَجَعَ بَعْدَ أَنْ أَضْحَى وَهِيَ جَالِسَةٌ فَقَالَ مَا زِلْتِ عَلَى الْحَالِ الَّتِي فَارَقْتُكِ عَلَيْهَا قَالَتْ نَعَمْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ مُنْذُ الْيَوْمِ لَوَزَنَتْهُنَّ
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
“dari Ibnu ‘Abbas [Radhiallahu’anhu] dari Juwairiyah [Radhiallahu’anhu] bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumah Juwairiyah pada pagi hari usai shalat Subuh dan dia tetap di tempat shalatnya. Tak lama kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kembali setelah terbit fajar (pada waktu dhuha), sedangkan Juwairiyah masih duduk di tempat shalatnya. Setelah itu, Rasulullah menyapanya: “Ya Juwairiyah, kamu masih belum beranjak dari tempat shalatmu?” Juwairiyah menjawab; ‘Ya. Saya masih di sini, di tempat semula ya Rasulullah.’ Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: ‘Setelah keluar tadi, aku telah mengucapkan empat rangkaian kata-kata –sebanyak tiga kali– yang kalimat tersebut jika dibandingkan dengan apa yang kamu baca seharian tentu akan sebanding, yaitu ‘SUBHAANALLOOHI WABIHAMDIHI, ‘ADA KHOLQIHI WA RIDHOO NAFSIHI WAZINATA ‘ARSYIHI WAMIDAADA KALIMAATIHI.”Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya sebanyak hitungan makhluk-Nya, menurut keridlaan-Nya, menurut arasy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya.’ ” (HR. Muslim no. 4904)
(12) Membaca:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lahuu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadir
(Tidak ada ilah [yang berhaq disembah] selain Allah Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) (Sebanyak 100x sehari)
Dalilnya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ إِلَّا رَجُلٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْهُ
“dari Abu Hurairah [radliallahu ‘anhu] bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang membaca ‘laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lahuu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadir‘ (Tidak ada ilah [yang berhaq disembah] selain Allah Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya mendapatkan pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak, ditetapkan baginya seratus hasanah (kebaikan) dan dijauhkan darinya seratus keburukan dan baginya ada perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu hingga petang dan tidak ada orang yang lebih baik amalnya dari orang yang membaca doa ini kecuali seseorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu.” (HR. Bukhori no. 5924 dalam Shahihnya, kitab Doa)