Di dalam kitab al-ushuul ats-tsalaatsah ( الأصول الثلاثة ) disebutkan bahwasanya wajib bagi kita untuk mengetahui empat perkara. Perkara yang pertama ialah Ilmu, yaitu ilmu mengenal Allah, mengenal Nabi ﷺ, dan mengenal agama Islam dengan dalil-dalilnya.
Syaikh Abdul Aziz Ar-Rajihi menjelaskan bahwasanya mengetahui empat permasalahan ini merupakan sesuatu yang wajib. Bahkan seorang haruslah yakin tidak boleh ada keraguan ataupun kebimbangan di dalam memahami empat permasalahan ini. Apabila seorang tidak mengetahui atau mempelajari empat masalah ini, maka orang tersebut bisa menjadi berdosa.
Perkara yang pertama yang dimaksud adalah Ilmu. Di antara ilmu yang dimaksud ialah ilmu mengenal Allah, yaitu mengetahui tentang asma wa shifat (nama-nama dan sifat-sifat) Allah, bahwasanya Allah itu ada, Allah itu di atas Arsy, dan Allah memiliki asmaa-ul husna dan shifaatul ‘ulyaa yang Allah telah firmankan ataupun yang Nabi ﷺ sabdakan.
Serta ilmu mengetahui bahwasanya Allah adalah Rabb dan selainnya adalah Hamba, Allah adalah al-khaaliq (Sang Pencipta) dan yang selainnya adalah makhluk, Allah adalah al-mudabbir (Sang Pengatur) dan selainnya adalah yang diatur, Allah yang paling berhak untuk diibadahi dan selain selain Allah tidak berhak untuk diibadahi. Semisal shalat, zakat, puasa, haji, berdo’a, berkurban, nadzar, isti’adzah, istighotsah, tawakkal, khauf, rojaa dan yang lainnya.
Sesungguhnya Allah tidaklah meridhoi apabila seorang memalingkan ibadah tersebut kepada selain-Nya, baik kepada malaikat yang paling dekat dengan-Nya, kepada Nabi yang diutus-Nya, kepada Jibril ataupun selainnya dari kalangan malaikat, kepada Nabi Muhammad ﷺ ataupun selainnya dari kalangan Nabi.
Adapun ilmu mengenal Nabi ﷺ adalah mengetahui bahwasanya Nabi yang dimaksud ialah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib bin Hasyim. Hasyim merupakan suku dari Quraisy, dan Quraisy berasal dari Arab, dan Bangsa Arab merupakan keturunan dari Nabi Ismail bin Ibrahim al-khaalil.
Adapun ilmu mengenal Islam adalah mengetahui Islam dengan dalil-dalilnya tidak dengan taqlid buta. Sebab yang dimaksud dengan Islam ialah berserah diri kepada Allah Ta’ala dengan tauhid dan tunduk patuh kepada-Nya, dan mensucikan diri dari kesyirikan, dan menjauhi pelakunya.
Referensi:
Syarah Al-Ushuul Ats-Tsalaatsah, cet. Markaz Ar-Rajhi, hal.15-16