Seringkali kita mendengar bahwasanya tanda orang munafik itu apabila berkata ia dusta, apabila berjanji ia tidak menepatinya, dan apabila dipercaya maka ia khianat. Namun, apakah setiap orang yang memiliki ciri tersebut sama dengan orang-orang munafiq yang kelak akan kekal di dalam neraka?
Dari Abu Huroiroh radhiallahu’anhu, Nabi ﷺ bersabda,
آية المنافق ثلاث ، إذا حدث كذب ، وإذا وعد أخلف ، وإذا اؤتمن خان
“tanda orang munafik itu ada tiga, apabila berkata ia dusta, apabila berjanji ia menyelisihinya, apabila diberi amanah ia khianat” (HR. Bukhori no. 33)
Syaikh Shalih Fauzan menjelaskan bahwasanya kemunafikan itu terbagi menjadi dua:
- Nifaq Akbar, mengeluarkan pelakunya dari Islam.
- Nifaq Ashghor (kecil), tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam.
Nifaq Akbar disebut juga dengan Nifaq I’tiqod dan Nifaq Ashghor disebut juga Nifaq ‘Amali. Perbedaan antara keduanya adalah Nifaq Akbar tidak didapati dari orang-orang mukmin. Adapun Nifaq Ashghor, maka dapat terjadi dari orang-orang mukmin, dan tidak mengeluarkan dirinya dari Islam. Wajib bagi kita mengetahui hal ini.
Hadits Nabi ﷺ di atas yang dimaksud ialah Nifaq Ashghor, atau Nifaq ‘Amali. Apabila seorang terdapat sifar dari salah satu sifat tersebut, maka pada dirinya terdapat sifat dari orang-orang munafiq. Akan tetapi, tidak mengeluarkan dirinya dari Islam karena hal tsb merupakan Nifaq ‘Amali dan bukan Nifaq I’tiqod.
Kesimpulannya ialah bahwasanya kemunafikan itu diketahui dengan tanda-tandanya. Kita tidaklah mengetahui apa yang ada di dalam hati. Akan tetapi, kita menghukumi berdasarkan tanda-tanda yang terlihat.
Referensi:
Syarah Kitaab Al-Imaan min Shahiih Al-Bukharii, Cet. Maktabah Imam Adz-Dzahabi, Hal. 124.