Seorang ulama Muhammad bin Ali Asy-Syaukani yg wafat tahun 1250 H menyebutkan
كما أوصانا النبي ﷺ إذا زرنا قبور المسلمين أن نترحم عليهم، و نسأل الله لهم العافية و المغفرة، فعكس المشركين هذا، و زارهم زيارة العبادة في قضاء الحوائج و الإستعانة بهم
Sebagaimana yg Nabi ﷺ telah berwasiat kepada kita, apabila kita menziarahi kuburan orang-orang muslim agar kita mendoakan rahmat kepada mereka, dan meminta kepada Allah keselamatan dan ampunan untuk mereka. Kemudian, orang-orang musyrik membalikkan perkara ini, mereka berziarah dengan ziarah ibadah untuk memenuhi kebutuhan hajat mereka dan meminta dengan bantuan penghuni kubur.
Syaikh Shalih Fauzan menjelaskan bahwasanya ziarah kubur itu untuk dua perkara:
1. Mempertimbangkan mengambil ibrah.
Nabi ﷺ bersabda,
زُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمْ الْآخِرَةَ
“Ziarahilah kubur, sesungguhnya ia dapat mengingatkan kalian dengan akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1569)
2. Mendo’akan bagi yang telah meninggal (penghuni kubur) dengan rahmat dan ampunan, karena sesungguhnya mereka butuh kepada hal ini.
Orang-orang musyrik membalikkan hal ini. Mereka menjadikan ziarah kubur yang syirik sebagai pengganti ziarah kubur yang syar’i. Mereka mengganti ziarah kubur untuk bertabarruk dan istighotsah dengan bantuan orang-orang yg telah meninggal, dan meminta bantuan untuk memenuhi hajat dari orang-orang yang telah meninggal.
Referensi:
– Fathul Waliyyil Hamid fii Syarh Kitab ad-Dur an-Nadhiid, cet. Dar Ibnul Jauzi, hal. 241