Syaikh Shalih Fauzan menjelaskan bahwa di antara salah satu bentuk pengkafiran pelaku kesyirikan atau orang yang kafir ialah meniadakan sanjungan atau pujian kepada mereka (tidak memuji atau menyanjung orang kafir.
Hal itu dikarenakan Allah ta’ala telah mencela mereka, dan mereka merupakan musuh Allah dan Rasul Nya. Maka bagaimana mungkin seorang memuji atau menyanjung mereka??
Sebagian manusia mengatakan bahwasanya pelaku kesyirikan atau orang yang kafir adalah orang yang amanah, mereka orang yang baik muamalahnya atau pujian lainnya kepada mereka. Sebagian manusia mengatakan bahwasanya orang-orang muslim adalah orang yang khianat (tidak amanah), orang yang curang, dan yang lainnya.
Seorang muslim meskipun di sisi sebagian mereka terdapat kemaksiatan atau kecurangan, mereka tetaplah sebaik-baik penduduk di muka bumi. Adapun orang yang kafir, mereka adalah musuh Allah dan Rasul Nya, meskipun mereka memiliki sesuatu dari sifat yang dapat membuat bekerja sama dengan mereka dalam kehidupan.
Maka janganlah memuji mereka, sementara Allah mencela mereka. Maka wajib bagi kita mencela mereka disebabkan kekafiran mereka kepada Allah.
_______
Oleh karena itu, wajib bagi kaum muslimin berlepas diri dari pelaku kesyirikan atau orang yang kafir. Sebab, hal tersebut merupakan konsekuensi dari tauhid. Allah ta’ala berfirman,
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِّمَّا تَعْبُدُونَ إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Sesungguhnya aku berlepas diri terhadap apa yang kamu sembah, tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku” (Az-Zukhruf: 26-27)
Akan tetapi, sangat disayangkan di zaman ini tidak sedikit dari pemuda dan pemudi Islam yang menyanjung atau mengidolakan orang-orang yang telah kafir. Bahkan mengoleksi foto-foto mereka, mengikuti gaya-gaya mereka, dan hingga rela mati untuk mereka.
Referensi
– دروس في شرح نواقض الاسلام، ص. ٨٤