Di antara salah satu metode Islam untuk mengajari seseorang baik dewasa maupun anak-anak ialah mengajari dengan metode tanya jawab. Hal ini pula yang dilakukan oleh Nabi ﷺ.
Pernah suatu ketika Mu’adz diboncengi oleh Nabi ﷺ, kemudian Nabi ﷺ bertanya kepada Muadz,
يَا مُعَاذُ هَلْ تَدْرِي حَقَّ اللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّ حَقَّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَحَقَّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ أَنْ لَا يُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا
“Wahai Mu’adz, tahukah kamu apa hak Allah atas para hamba-Nya dan apa hak para hamba atas Allah?” Aku jawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu”. Beliau bersabda: “Sesungguhnya hak Allah atas para hamba-Nya adalah mereka beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun dan hak para hamba-Nya atas Allah adalah seorang hamba tidak akan disiksa selama dia tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun”. (HR. Bukhori no. 2856)
Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Al-Qar’awi menjelaskan bahwasanya Nabi ﷺ menggunakan metode tanya jawab dalam mengajari dan memotivasi Muadz
Referensi:
– الجديد في شرح كتاب التوحي، ص. ٣٠