Imam Ibnul Qoyyim mengatakan bahwasanya hakikat seorang hamba, hati dan jiwanya tidak akan menjadi baik kecuali dengan pertolongan Ilah yang benar yaitu yang tiada Ilah kecuali Dia (Allah ta’ala), *tidak ada ketenangan hati kecuali dengan mengingat Allah, dan tidak ada ketenangan kecuali dengan mengenal Allah dan mencintai Allah.*
Dan seorang yg bekerja dengan sungguh-sungguh menuju kepada-Nya, pasti akan menemui-Nya. Dan Mau tidak mau seorang pasti akan menemui-Nya.
Tidak ada kebaikan bagi diri seorang kecuali dengan tauhid, kecintaan kepada-Nya, beribadah kepada-Nya, takut kepada-Nya, dan berharap kepada-Nya.
*Seandainya seorang mendapati kegembiraan dan kesenangan dengan selain-Nya, maka hal tersebut tidaklah selamanya (kesenangan dan kegembiraannya hanyalah sementara)*
Ighatsatul Lahfaan, hal. 76