Mengapa Mempelajari Asma wa Shifat Allah?

0
24

Asma wa shifat merupakan salah satu dari penjabaran rukun iman, yaitu beriman terhadap keberadaan Allah, beriman kepada rububiyyah-Nya, uluhiyyah-Nya, nama-nama dan shifat-Nya. Apabila seorang tidak mengimani salah satu dari empat hal tersebut maka keimanannya tidaklah diterima.

Selain itu asma wa shifat memiliki kedudukan yang agung di dalam agama ini. Hal itu dikarenakan Asma wa shifat merupakan salah satu dari tiga jenis tauhid.

Tidak mungkin seorang beribadah kepada Allah dengan sempurna hingga mengetahui tentang nama-nama dan shifat Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman

ولله الأسماء الحسنى فادعوه بها

Dan hanya milik Allah lah nama-nama yang indah (baik), maka berdo’alah (beribadah) kepada Allah dengannya (nama-nama tsb) (Al-A’raaf: 18)

Do’a dalam kandungan ayat ini terdapat dua hal:
1. Doa Masalah ( دعاء المسألة )
Seorang melakukan permintaan (kebutuhan terhadap suatu permasalahan) yang di dalam permintaannya itu terdapat kesesuaian dari nama-nama dan shifat-shifat Nya. Misal seorang berdoa, “Wahai Rabb yang Maha Pengampun, ampunilah diriku.. Wahai Rabb yang Maha Penyayang, sayangilah diriku..”

2. Doa Ibadah ( دعاء العبادة )
Seorang beribadah kepada Allah dengan kandungan-kandungan yang terdapat di dalam nama-nama dan shifat-shifat Nya. Misal seorang bertaubat kepada Allah karena Allah Maha Penerima Taubat, seorang berdzikir dengan lisannya kepada Allah karena Allah Maha Mendengar, dan semisalnya.

Setiap doa masalah, terkandung di dalamnya doa ibadah. Begitu pula sebaliknya dalam doa ibadah melazimkan doa masalah. Allah ta’ala berfirman,

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al-A’raaf: 55-56)

Selain itu, diantara dalil yang menunjukkan pentingnya asma wa shifat ialah hadits Nabi

لَوْ أَنَّ الْعِبَادَ لَمْ يُذْنِبُوْا لَخَلَقَ اللهُ الْخَلقَ يُذْنِبُوْنَ ثُمَّ يَغْفِرُ لَهُمْ

Seandainya ada ada seorang hamba yang tidak berbuat dosa maksiat, maka Allah akan menciptkan makhluk yang mereka berbuat dosa kemudian beristighfar (memohon ampun) kepada Allah [HR. Al-Hakim (4/246)]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here