Suatu ketika dalam peperangan, seorang sahabat dari Muhajirin mendorong punggung seorang sahabat dari Anshor. Kemudian sahabat Anshor tersebut menyeru kepada kaumnya, ‘Hai orang-orang Anshor, kemarilah!’
Kemudian sahabat dari Muhajirin pun juga menyeru kepada kaumnya, ‘Hai orang-orang Muhajirin, kemarilah!’
Mendengar hal tersebut Rasulullaah bersabda,
مَا بَالُ دَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ
” Mengapa kalian menyeru dengan seruan jahiliyyah? ” (HR. Muslim no. 2584)
Imam Muslim Rahimahullah menjelaskan bahwa maksud seruan tersebut adalah untuk meminta bantuan.
Dan seruan jahiliyyah adalah perkara yang dilarang karena menjadikan seorang padanya terdapat sifat jahiliyyah, dari tolong menolongnya kabilah (suku) dalam perkara urusan dunia dan bergantung kepadanya. Dan terdapat sifat jahiliyyah menjadikan hukum-hukum pada kelompok dan kabilah. Maka Islam datang membatalkan hal tsb dan memutuskan perkara dengan hukum-hukum syariat. [Syarah Shahih Muslim Syarah Shahih Muslim (XVI/207)]
Syaikh shalih fauzan juga menjelaskan bahwa seorang tidak boleh merasa menjadi mulia (bangga) dengan kabilah (suku), melainkan karena Islam. Tidak boleh pula merasa mulia karena negerinya. Adapun negeri kaum muslimin seluruhnya adalah sama, tidak ada keistimewaan sebagiannya atas sebagian yang lainnya. Kecuali yang Allah istimewakan dari selainnya semisal Makkah dan Madinah. [Fadhlul Islam, 41]
Maka kemuliaan sesungguhnya dia adalah dengan Islam. Allah ta’ala berfirman,
وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan bagi Allah-lah kemuliaan dan bagi Rasul-Nya, dan bagi orang-orang mukmin” (al-Munafiqun: 8) [Syarh Fadhlul Islam, 40]
Umar bin Khatthab radhiallaahu’anhu pernah mengatakan,
إن كنا أذل قوم فأعزنا الله بالإسلام فمهما نطلب العز بغير ما أعزنا الله به أذلنا الله
“Sungguh kita dahulu adalah kaum yang hina, maka Allah telah memuliakan kita dengan Islam, maka apabila kita mencari kemuliaan dengan selain apa yang telah Allah muliakan dengannya, Allah akan menghinakan kita” (HR. al-Hakim no. 207, dalam Mustadrak)
Referensi:
– شرح فضل الإسلام
– صحيح مسلم بشرح النووي
– المستدرك على الصحيحين