Syaikh Taqiyuddin Al-Maqrizi Asy-Syafi’i (766-854 H) mengatakan,
Allah Ta’ala berfirman,
وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلً
“dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia” (Ali-Imran: 191)
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ
“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar” (Al-Hajr: 85)
Syaikh Al-Maqrizi mengatakan
فأخبر الله تعالى أنه خلق السموات و الأرض بالحق المتضمّن أمره و نهيه و ثوابه و عقابه. فإذا كانت السموات و الأرض إنما خلقت لهذا وهو غايو الخلق، فكيف يقال : إنه لا غاية له و لا حكمة مقصودة
Allah ta’ala telah mengabarkan bahwa penciptaan langit dan bumi dengan benar yang terkandung perintah-Nya, larangan-Nya, ganjaran-Nya, hukuman-Nya.
Maka adanya langit dan bumi diciptakan karena itu dan itu adalah tujuan dari penciptaan. Maka bagaimana mungkin (mustahil) dikatakan ‘tidak ada tujuan pada penciptaan dan tidak ada hikmah serta maksud’
Syaikh Shalih Fauzan menjelaskan bahwa maka penciptaan langit dan bumi karena hikmah yang besar, yaitu agar para hamba menegakkan ibadah kepada Rabb-Nya, dan agar para hamba memikirkan kepada penciptaan tsb dengan penglihatan yang mengambil pelajaran, nasihat, faidah dan pengagungan kepada Allah ta’ala.
Oleh karena itu, hendaknya seorang memandang segala hal yang terjadi dengan hikmah, meskipun tidak mengetahui hikmah tersebut.
Referensi:
افادة المستفيد شرح تجريد التوحيد المفيد، (ص. ٢١٠ – ٢١١)