Apa yang dikhawatirkan Rasulullah terhadap umatnya? Imam bukhori rahimahullaah dalam shahihnya pada kitab الرقاق (Melunakkan/ Menghaluskan hati) memuat sebuah bab
ما يحذر من زهرة الدنيا و التنافس فيها
Berhati-hati dari keindahan dunia dan berlomba-lomba terhadapnya
Kemudian imam Bukhori rahimahullaah membawakan hadits, dari sahabat Amru bin Auf radhiallaahu’anhu bahwasanya Rasulullaah ﷺ bersabda,
فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنْ أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمْ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُلْهِيَكُمْ كَمَا أَلْهَتْهُمْ
“demi Allah bukan kemiskinan *yang aku takutkan pada kalian, tapi aku takut dunia dibentangkan untuk kalian seperti halnya dibentangkan pada orang sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba meraihnya* sebagaimana mereka berlomba-lomba, lalu dunia itu membinasakan kalian seperti halnya mereka binasa” (HR. Bukhori no. 6425)
Syaikh Abdul Aziz Ar-Rajihi menjelaskan bahwa sesungguhnya manusia seharusnya dia menjadi waspada terhadap keindahan dunia, tidak tertipu dengannya, berlomba-lomba dengannya, janganlah teralihkan dengan dunia dari kehidupan akhirat
dan janganlah tersibukkan dengan dunia dari tujuan perintah yang manusia diciptakan untuk-Nya
Sungguh Allah ta’ala menciptakan kita untuk beribadah kepada-Nya, mentauhidkan-Nya, dan mentaati-Nya
Allah ta’ala berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (Adz-Dzariyat: 56)
*Dunia dan apa yang ada di dalamnya diciptakan untuk manusia sebagai sarana dalam mentaati Allah. Bukan malah menjadikan diri sibuk dengan dunia dari mentaati Allah.*
Allah ta’ala berfirman,
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا
“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu” (Al-Baqarah: 29)
Maka seorang muslim dalam kegiatan makannya, minumnya, jual-belinya, menanamnya, membangun bangunan seluruhnya sebagai sarana untuk mentaati Allah.
Maka jadikanlah dunia sebagai wasilah (perantara) dalam mentaati Allah bukan malah menyibukkan diri dengan dunia.
Apabila seorang menjadikan dunia sebagai tujuan, tertipu dengan keindahan dunia, berpaling dari perintah manusia yang diciptakan untuk-Nya, *maka jadikanlah harta yang telah diberikan berada di tangan dan jangan berada di dalam hati, sebab hal yang seperti itu lebih sesuai dengan syariat Islam*
Referensi
منحة الملك الجليل شرح صحيح محمد ابن اسماعيل (صحيح البخاري)